BANDA ACEH — Rektor UIN Ar Raniry Prof Dr Mujiburrahman MAg menyambut baik kunjungan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto saat mengisi kuliah umum di kampus tersebut, Jum’at (23/9).
Dia melanjutkan, kedatangan Hasto merupakan pertanda baik bagi pihak sivitas akademika, khususnya menyangkut perhatian pusat terhadap pengembangan pembangunan infrastruktur di kampus UIN Ar-Raniry.
“Ketika hilal sudah muncul yakinlah purnama akan datang. Kehadiran beliau ke kampus akan memberi arah baru pengembangan infrastruktur termasuk pengembangan kampus II UIN Ar Raniry akan terwujud. Kami ucapkan terima kasih atas kehadirannya,” kata Mujiburrahman.
Rektor UIN Ar Raniry Prof Mujiburrahman MAg menjelaskan kampusnya memiliki visi menjadi kampus energik kebangsaan yang bersinergi membangun negeri.
Kampus tersebut merupakan perguruan tinggi Islam negeri ketiga di Indonesia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghadiri Silaturrahmi Nasional dan Kuliah Umum bertema “Api Islam, Nasionalisme dan Pancasila dalam Pemikiran Bung Karno” yang digelar di Auditorium Prof Ali Hasjmy Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Ar Raniry Banda Aceh, Jum’at (23/9/2022).
Hasto menyampaikan sejarah tentang bagaimana api keislaman Proklamator RI Ir Soekarno berusaha dihilangkan.
Menurut Hasto, Bung Karno sangat mengagumi Aceh karena semangat patriotismenya dan tak mudah menyerah. Namun, kedekatan itu berusaha diputus melalui isu-isu terkait agama.
“Pada 1965, Bung Karno mendapat gelar pendekar dan pembebas bangsa Islam. Kenapa tak ada di dokumen sejarah kita?” kata Hasto yang juga Doktor Ilmu Pertahanan.
Lanjut Hasto, hal tersebut membuatnya melakukan penelitian soal geopolitik Soekarno lewat disertasinya di Universitas Pertahanan RI. Dengan itu, Hasto ingin menunjukkan soal dasar Indonesia merdeka, dan bagaimana seharusnya orang Indonesia bergerak keluar (outward looking).
“Bahwa kompetitor kita adalah bangsa luar yang melakukan kolonialisme dan imperialisme, bukan melawan anak bangsa sendiri,” imbuhnya.