SIGLI — Seorang dukun berinisial BT (48) yang dijuluki pesulap hijau dan merupakan warga Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Aceh diduga melakukan pencabulan terhadap puluhan ibu muda yang menjadi pasiennya saat melakukan pengobatan alternatif.
Kasus itu terungkap saat lima orang korban meminta bantuan ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Banda Aceh untuk melaporkan pelaku ke polisi.
Staf Operasional LBH Banda Aceh, Farah mengatakan, berdasarkan keterangan korban yang mengadu ke pihaknya, BT diduga melakukan tindakan pelecehan hingga pencabulan setelah pasien yang datang ke tempatnya dihipnotis dengan dalih bisa menyembuhkan penyakit.
“Pasien yang datang itu dihipnotis, lalu ditarik dan di bawa ke dalam kamar dengan dalih agar penyakitnya hilang,” kata Farah kepada wartawan, Kamis (6/9) seperti dilansir dari CNN Indonesia.
Dari informasi yang dihimpun LBH Banda Aceh, untuk meyakinkan para korban, BT bahkan mengaku bisa mengetahui penyakit apa yang dialami oleh pasiennya. Dia lantas menawarkan pengobatan alternatif asalkan korban mau datang ke tempatnya untuk penyembuhan.
Korban yang yakin dengan pengobatan itu, lantas mendatangi kediaman BT. Di sana, pasien diminta untuk ganti baju dengan pakaian serba hijau yang sudah disediakan oleh pesulap hijau. Pada pertemuan pertama hingga kedua, korban hanya diberikan air putih.
“Di tempat pesulap hijau ini, pasien diminta untuk ganti baju yang telah disediakan. Yaitu berupa kain berwarna hijau, setiap mau mengobati pasien harus pakai baju itu dulu, terus pertemuan pertama dan kedua obatnya cuma air putih,” ujar Farah.
Sedangkan di pertemuan ketiga, BT menghubungi korbannya melalui telepon seluler dan menanyakan kondisi korban hingga menyebut dirinya Waliyullah.
Saat itu juga, BT meminta agar pasien tersebut untuk berhubungan badan dengannya, karena dengan cara itu penyakit yang diidap korban bisa hilang.
Bahkan beberapa korban sempat menolak ajakan itu, namun BT mendatangi kediaman sejumlah korban secara tiba-tiba, lalu memegang kepala korban hingga tidak sadarkan diri. Di saat itu BT melancarkan aksi bejatnya.