BANDA ACEH — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di Kampus Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh pada Jum’at pagi. (7/10/2022)
Di antara lokasi yang digeledah adalah ruang Rektor USK Prof Dr Ir Marwan di Kantor Pusat Administrasi (KPA) USK. Penggeledahan berlangsung sejak pukul 10.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB.
Kepala Humas USK Ferizal Hasan membenarkan penggeledahan yang dilakukan oleh KPK tersebut.
Menurutnya, penggeledahan itu masih terkait dengan kasus suap Rektor Universitas Negeri Lampung (Unila) Prof Karomani yang terjaring operasi tangkap tangan KPK beberapa waktu lalu.
“Iya benar, penggeledahan ruangan Rektor USK berkaitan dengan kasus Rektor Unila,” kata Ferizal Hasan, Ahad, (9/10/2022).
Dilansir dari Kumparan, selain penggeledahan, KPK juga melakukan pemeriksaan terhadap Rektor USK Prof Marwan dan Kepala Unit Pelayanan Teknis Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (UPT TIK) Nizamuddin.
Pemeriksaan itu terkait dengan kasus suap yang menjerat Rektor Universitas Negeri Lampung (Unila) Prof Karomani.
Koordinator Humas USK Ferizal Hasan mengatakan, pemeriksaan terkait dengan penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri (SMMPTN) karena USK dan Unila tergabung dalam Badan Kerja Sama (BKS) perguruan tinggi negeri wilayah barat.
“Kita (USK) termasuk BKS wilayah barat yang menyelenggarakan SMMPTN bersamaan dengan Unila, cuma kita tidak tahu mereka buka jalur kayak gimana. Terkait itu saja yang diperiksa KPK karena satu BKS wilayah barat,” kata Ferizal, Ahad (9/10).
Rektor Universitas Negeri Lampung Prof Karomani ditangkap tangan oleh KPK di Bandung pada Sabtu, 20 Agustus lalu. Ia jadi tersangka penerima suap dan gratifikasi dalam proses penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri Unila tahun ini.
Diketahui, KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) Rektor Unila Prof Karomani atas dugaan kasus suap seleksi mahasiswa jalur mandiri tahun 2022, pada 19 Agustus 2022 lalu.
Dari OTT KPK menyita barang bukti berupa uang tunai Rp 414,5 juta, slip setoran deposito bank sejumlah Rp 800 juta, kotak deposit berisi emas senilai Rp 1,4 miliar, dan tabungan sebanyak Rp 1,8 miliar. (IA)