Bireuen, Infoaceh.net – Presiden RI Prabowo Subianto kembali meninjau wilayah terdampak banjir besar di Aceh.
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Bireuen, Ahad (7/12), Presiden memastikan pemerintah pusat mengerahkan seluruh sumber daya untuk membuka akses, memulihkan infrastruktur, dan menangani pengungsi.
Presiden tiba menggunakan helikopter dari Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) dan langsung menuju lokasi pembangunan Jembatan Bailey Teupin Mane, jalur vital yang terputus akibat banjir.
Jembatan dengan bentang 30 meter itu ditargetkan selesai dalam satu pekan.
“Mereka kerja terus. Satu minggu semoga sudah bisa dibuka. Setelah ini, tiga jembatan lain menuju Bener Meriah dan Takengon akan kita percepat,” ujar Prabowo.
Selain jembatan, Presiden menerima laporan mengenai bendungan jebol dan sawah warga yang rusak. Ia menegaskan bahwa proses pemulihan akan segera dilakukan oleh Kementerian PU.
“Sawah-sawah akan direhabilitasi. Petani tidak perlu khawatir. Ini force majeure,” tegasnya.
Untuk mempercepat penanganan, Prabowo menunjuk KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai komandan Satuan Tugas Percepatan Perbaikan Infrastruktur.
Usai dari lokasi jembatan, Presiden mengunjungi tenda pengungsian yang menampung 532 warga Dusun Kayee Jato. Prabowo menyapa dan mendengarkan langsung keluhan para pengungsi. Momen haru sempat terjadi ketika beberapa warga menangis, menceritakan kondisi rumah mereka.
Di dapur umum, Presiden mengecek logistik dan memastikan ketersediaan pangan aman.
“Jika perlu, suplai pangan akan kita kirim dari daerah lain. Cadangan masih mencukupi,” katanya.
Ia juga mengumumkan kebijakan khusus untuk meringankan beban petani terdampak.
“Utang KUR petani akan dihapus. Ini kondisi darurat,” tegasnya.
Kunjungan Prabowo bersama Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau menegaskan bahwa negara hadir dan bekerja cepat di tengah situasi krisis.
Pemerintah pusat dan daerah disebut bergerak bersama untuk memastikan pemulihan Aceh berlangsung efektif dan menyeluruh.



