Petani Sabang 5 Tahun Tidak Dapat Pupuk Subsidi, Ombudsman Turun Tangan

By Redaksi
6 Min Read
Pimpinan Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika didampingi Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh Dian Rubianty berdialog dengan petani kakao di Sabang, Rabu (14/6). Foto: Dok. Ombudsman

SABANG — Ombudsman RI menemui langsung para petani yang ada di Kota Sabang untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi para petani, Rabu (14/6/2023).

Pada kegiatan tersebut dihadiri langsung Pimpinan Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika yang didampingi Kepala Ombudsman RI Perwakilan Aceh Dian Rubianty. Turut hadir perwakilan dari PT Pupuk Indonesia, Eric J Rachman, perwakilan dari BSI Regional Aceh Saiful Musadir, serta Asisten II Pemko Sabang dan Dinas Pertanian Kota Sabang.

Yeka Hendra Fatika mengatakan dirinya ingin mendengar secara langsung masukan dari petani dan kendala yang dihadapi petani.

[bacajuga berdasarkan="category" mulaipos="0" judul="Baca Juga : "]

“Saya belum melihat adanya areal persawahan di Kota Sabang dan berdasarkan informasi memang sabang tidak mendapatkan alokasi pupuk subsidi. Namun demikian, pupuk subsidi tidak hanya diperuntukkan untuk padi saja tetapi juga bisa ke komoditas lainnya,” terang Yeka.

Yeka menambahkan, Ombudsman ingin mengetahui penyebab mengapa Kota Sabang tidak mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi.

Pada kesempatan tersebut, para petani di wilayah Paya Seunara, Sabang, menyampaikan keluhan bahwa mereka tidak pernah menerima pupuk bersubsidi selama 5 tahun terakhir.

[bacajuga berdasarkan="category" mulaipos="1" judul="Baca Juga : "]

Mereka menyampaikan saat masih menerima pupuk bersubsidi, produktivitas pertanian salah satunya pada komoditas kakao di Sabang cukup baik. Namun setelah tidak adanya alokasi pupuk subsidi, produktivitas kakao pun menurun.

Menurut informasi petani, saat ini, pupuk yg beredar di Kota Sabang adalah pupuk nobsubsidi yg kandungan/unsur yang ada di dalam pupuk diragukan tidak sesuai dengan yg tercantum pada kemasan.

Diduga pupuk yg beredar adalah pupuk palsu. Akibat dari penggunaan pupuk tersebut, produktivitas tanaman tidak dapat ditingkatkan.

[bacajuga berdasarkan="category" mulaipos="2" judul="Baca Juga : "]

Berdasarkan informasi tersebut, Yeka menilai terdapat potensi maladministrasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Sabang dalam pelayanan publik di sektor pertanian, khususnya pada program Pupuk Bersubsidi.

Hal ini berdasarkan selain ketiadaan alokasi pupuk bersubsidi di Sabang, juga di dalam Permentan Nomor 10 tahun 2022, terdapat beberapa komoditas pertanian di Kota Sabang yang termasuk dalam kriteria peruntukan penerima pupuk bersubsidi. Di antaranya kakao, kedelai, jagung, cabe merah dan bawang merah.

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
Share This Article
Redaksi INFOACEH.net