BANDA ACEH — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh menyebutkan, sebanyak 207 ribu penduduk usia kerja di Tanah Rencong terdampak pandemi COVID-19.
Sebanyak 16 ribu orang di antaranya kini menjadi pengangguran.
“5,23% penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19 dan 16 ribu orang jadi pengangguran karena COVID-19,” kata Kepala BPS Aceh Ihsanurrijal, seperti dilansir dari detikcom, Sabtu (6/11).
Dia menyebutkan, dampak lain dirasakan 4 ribu penduduk bukan angkatan kerja (BAK).
Menurut Ihsanurrijal, yang masuk kategori BAK adalah penduduk usia kerja dan pernah berhenti bekerja karena COVID-19 sejak Februari 2020.
Kategori lain terdampak, jelas Ihsanurrijal, yaitu warga sementara tidak bekerja karena Corona sebanyak 7 ribu orang.
Sedangkan pekerja yang mengalami pengurangan jam kerja mencapai 181 ribu orang.
“Keempat komponen tersebut mengalami penurunan dibandingkan Agustus 2020. Penurunan terbesar adalah komponen penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena COVID-19 sebanyak 164 ribu orang,” ujar Ihsanurrijal.
Dia merincikan, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2021 sebanyak 2,5 juta orang atau turun 6,3 ribu orang dibanding setahun lalu.
Bersamaan turunnya jumlah angkatan kerja, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) juga turun sebesar 1,32 persen poin.
Jumlah penduduk bekerja di Aceh sebanyak 2,3 juta orang atau mengalami peningkatan seribu orang.
Menurut Ihsanurrijal, lapangan kerja yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah sektor jasa pendidikan yaitu 0,76 persen poin.
Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar adalah sektor pertanian sebesar 1,09 poin.
Berdasarkan data tersebut, 1.4 juta orang atau 60,69 persen bekerja pada kegiatan informal.
“Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2021 sebesar 6,30%, turun 0,29% poin dibandingkan dengan Agustus 2020,” ungkap Ihsanurrijal. (IA)
