BANDA ACEH – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menggagas Kota Banda Aceh sebagai Kota Kopi Dunia. Menurutnya, kehadiran warung kopi yang menjamur memberikan dampak multiplier effect.
“Tidak ada wilayah pertanian dan perkebunan di induk Provinsi Aceh ini. Banda Aceh sangat bergantung pada sektor dagang dan jasa. Karena itu kita gagas Banda Aceh sebagai Kota Kopi Dunia,” kata Aminullah Usman, Rabu (24/11).
Pemko Banda Aceh terus fokus mengembangkan sektor pariwisata dan kuliner. Sebagaimana wisata dan kuliner telah membantu banyak warga kota keluar dari pengangguran.
Warkop menjadi salah satu andalan di bidang kuliner. Bagi Aminullah, usaha warung kopi yang makin bertambah setiap tahunnya sangat menguntungkan semua pihak.
“Seribu warung kopi ini telah menghipnotis siapa saja yang berkunjung ke Aceh. Rasanya belum sah ke sini sebelum menikmati nikmatnya kopi terbaik di dunia ini,” sebut Aminullah.
Menurutnya, warkop senantiasa menciptakan peluang kerja baru, selain itu juga memberi pemasukkan besar bagi daerah. Warkop dinilai mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi.
Saat pandemi covid-19 berlangsung Pemko Banda Aceh turut memberi dukungan penuh bagi pengusaha warkop.
Tertuang dalam Peraturan Wali Kota (Perwal) 51 tahun 2020, yang memberi kerenggangan bagi pengusaha warkop tetap buka menjalankan sistem take-away. Pemko juga memberikan bantuan modal demi menopang usaha di tengah pandemi.
Dalam dukungannya Aminullah aktif meresmikan warkop hasil UMKM lokal di Banda Aceh. Menyuguhkan bagi tamu istimewa menikmati kopi, bahkan mengenalkan kopi khas Aceh ke mata dunia di berbagai kesempatan. (IA)
