Lhoknga — Pemkab Aceh Besar hingga saat ini masih konsisten membenahi sektor pariwisata tahun 2023. Salah satu bukti untuk itu adalah terus berlanjutnya program 1 Jam Memungut Sampah di lokasi wisata dalam wilayah Aceh Besar, Ahad pagi (8/1/2023), dipimpin langsung oleh Pj Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, program satu jam memungut sampah itu berlangsung di seputaran lokasi rekreasi pantai Babah Kuala Krung Raba Lhoknga, Aceh Besar.
“Alhamdulillah, kegiatan satu jam memungut sampah di loksi wisata itu terus berjalan. Kita ingin membenahi sektor pariwisata ini dari hal paling fundamental, yaitu kebersihan dan kenyamanan lokasi, hingga para pengunjung akan merasa betah dan akan menjadi ‘duta wisata’ untuk karib dan koleganya yang lain,” kata Iswanto kepada awak media, di sela acara memungut sampah itu.
Kegiatan satu jam memungut sampah tersebut juga dihadiri dari unsur TNI/Polri, Asisten III Sekdakab Aceh Besar, para pelaku wisata, bahkan termasuk salah seorang bule yang juga ikut bergabung.
Seperti biasa, sebelum bergotong royong dilakukan briefing singkat, untuk memastikan spot lokasi yang akan dibersihkan. Aksi satu jam memungut sampah di Babah Kuala Krueng Raba itu berlangsung lancar dan sesuai dengan rencana.
Pada sisi lain, Pj Bupati Muhammad Iswanto menambahkan, pembenahan lokasi wisata itu, akan mencakup semua lokasi spot wisata di Aceh Besar, mulai wisata alam hingga wisata bahari.
Khusus untuk pekan lalu, telah dilakukan program satu jam memungut sampah di Pantai Pasir Putih serta sebelumnya di Pemandian Air Panas Ie Sueum Kecamatan Mesjid Raya.
“Kita akan terus lakukan program pembenahan lokasi wisata ini, terutama untuk menyambut janji Kemenparekraf yang memplot satu event nasional pariwisata di Aceh Besar. Dengan kondisi lokasi yang terbenahi dan membuat nyaman pengunjung, itu sudah menjadi modal kita untuk ditunjuk sebagai lokasi event nasional pariwisata,” ujar Muhammad Iswanto.
Pantai Babah Kuala Krueng Raba yang tak jauh dari eks lokasi Pasar Lhoknga itu, kini menjadi salah satu spot wisata favorit warga Banda Aceh dan Aceh Besar. Di lokasi itu juga ada beragam kuliner khas Aceh dan juga penganan ringan. Pantai yang kini menghidupi seratusan UMKM itu juga terhitung landai hingga menjadi lokasi berjemur dan mandi yang diminati. (IA)
